Halahhalah
Menulis puisi untuk apa??
Bukankah puisi-puisi hanya barisan katakata mati yang takbisa merubah dunia?
Saya tidak yakin kata-kata akan menjadi penting. Setiap orang juga bisa berkataka.
Halah-halah kata-kata.
Toh memang, katakata bukan aspal dan pasir yang bisa menjadi jalan raya dan gedung-gedung, menjadikan seluruh manusia di kota ini terjaga duapuluh empat jam.
Siapa juga yang mau tau apa itu kesusastraan?
Halah kesusastraan
Mana ada kesusastraan dalam puisi-puisi bertebaran membnjiri sawah untuk sekedar menjadikannya lampu neon kota ? Tidak ada...
Mungkin, kota ini memang sudah menjadi sombong.
Sejarah kota ini hanya mengabadikan prestasi
Siapa juga yang mau perduli dengan kata-kata? selain mereka yang sadar hampir mati dibunuh mesin waktu.
Komentar
Posting Komentar